Welcome Comments Pictures

Kamis, 16 Maret 2017

Akuntansi Internasional - Tugas 1

Hana Intan Fadhilah (23213864)
Kamila Azhar (24213757)
Neneng Pitria (26213384)
Kelas : 4EB10


Mata Kuliah : Akuntansi Internasional #
Soal 2

I. DELAPAN FAKTOR YANG MEMILIKI PENGARUH SIGNIFIKAN DALAM PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Lingkungan bisnis di dunia kini semakin berkembang pesat. Seiring perkembangan lingkungan bisnis tersebut, maka hal-hal yang terkait dengan lingkungan bisnis pun diharapkan dapat turut berkembang, salah satunya ialah bidang akuntansi. Akuntansi diharapkan dapat terus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Dalam perkembangannya, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dunia akuntansi tersebut, antara lain:

1. Sumber Pendanaan
Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.

2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar, yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per-kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.

3. Perpajakan
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.

4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Banyak negara berkembang yang menerapkan sistem akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem pencatatan double entry yang berawal di Italia kemudian menyebar di Eropa, Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya, pendudukan Jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.

5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting.

7. Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.

8. Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara. Menurut Hofstede, terdapat 4 (empat) dimensi budaya nasional, yaitu:

a. Individualisme vs kolektivisme, yang merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun dan saling tergantung.

b. Large vs small power distance, yaitu sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.

c. Strong vs weak uncertainty avoidance, yaitu sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambigitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.

d. Maskulintas vs feminimitas, yaitu sejauh mana peranan gender ditekankan daripada hubungan dan perhatian.

II. EMPAT PENDEKATAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI YANG DITEMUKAN DALAM EKONOMI DUNIA BARAT YANG BERORIENTASI PASAR
Tidak semua negara menggunakan sistem akuntansi yang sama sehingga munculah akuntansi internasional yang membahas berbagai perbedaan sistem akuntansi nasional di berbagai negara di dunia. Untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional di berbagai negara berbeda-beda, perlu diadakannya pengklasifikasian. Dengan tujuan untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan di berbagai negara menurut karakteristik khususnya.

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu dengan pertimbangan dan dengan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Sedangkan klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia. Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. 1a mengidentifikasikan 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar, yaitu antara lain:

1. Berdasarkan pendekatan makro ekonomi
Pengembangan akuntansi berdasarkan pendekatan makro ekonomi ini dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Pada umumnya, tujuan perusahaan adalah mengikuti kebijakan nasional, bukan memimpin kebijakan nasional. Karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional. Contohnya, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja yang stabil dengan menghindari perubahan besar dalam siklus bisnis akan menghasilkan praktik akuntansi yang meratakan laba. Atau suatu negara dapat mengizinkan penghapusan pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri tertentu untuk mendorong perkembangan industri tersebut. Contoh negara yang sistem akuntansinya berkembang dengan pendekatan makroekonomi yaitu Swedia.

2. Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi
Akuntansi yang berkembang berdasarkan prinsip-prinsip mikro ekonomi berfokus pada tujuan individu perusahaan yaitu untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan modal fisik yang dimiliki dan memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggantian sangat didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Negara yang sistem akuntansinya berkembang dengan pendekatan mikroekonomi yaitu Belanda.

3. Berdasarkan pendekatan independen
Pendekatan independen dalam pengembangan akuntansi berasal dan praktik bisnis yang berkembang dengan dasar perlahan-lahan, penuh pertimbangan, coba­-coba, dan kesalahan. Bisnis biasanya menghadapi kerumitan dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berdasarkan pendekatan independen ini dipandang berkembang dengan cara yang sama seperti halnya bisnis. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab kebutuhan para pengguna. Negara yang sistem akuntansinya berkembang dengan pendekatan independen yaitu lnggris dan Amerika Serikat.

4. Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi dengan pendekatan yang seragam distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Negara yang sistem akuntansinya berkembang dengan pendekatan makroekonomi yaitu Perancis. Perancis menggunakan bagan akuntansi nasional yang seragam, yang erupakan pendukung utama pendekatan seragam.

III. ORIENTASI PENYAJIAN WAJAR, KEPATUHAN TERHADAP HUKUM, DAN NEGARA-NEGARA YANG DOMINAN MEMILIKI ORIENTASI TERSEBUT
Dalam akuntansi, laporan keuangan menyajikan laporan dengan wajar pada laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Orientasi penyajian wajar merupakan faktor pertimbangan sehat diperlukan bagi penyusun laporan keuangan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu yang akan mengarah ke pertimbangan sehat. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Misalnya, menetapkan aset atau pendapatan yang sesuai dengan kenyataan bukan maalahmenetapkan lebih rendah atau mencatat kewajiban atau belanja yang sebenarnya bukan memanipulasinya menjadi lebih tinggi, sehingga laporan keuangan yang di hasilkan netral dan andal.

Negara-negara yang menerapkan kepatuhan dan keandalan hukum yaitu negara-negara hukum kode (berorientasi legalistic) di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, diharapakan laporan konsolidasi dapat digunakan oleh pihak investor dan laporan keuangan indidvidu perusahaan dapat memenuhi ketentuan hukum seperti biaya pajak.


Sumber :
http://eriahandaresta.blogspot.co.id/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html

http://www.academia.edu/8932546/PERKEMBANGAN_AKUNTANSI_DI_INDONESIA

https://www.slideshare.net/SriApriyantiHusain/146020300111009-sri-apriyanti-husain-utsteori-akuntansi-42931317

http://vivi-oktaviani.blogspot.co.id/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html

https://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/27/empat-pendekatan-terhadap-perkembangan-akuntansi­/

https://donnyhasian.wordpress.com/2013/03/16/tugas-akuntansi-international-minggu-ke-2/

http://elianor-antonius.blogspot.co.id/2015/03/tugas-akuntansi-internasional-2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar